Jejak-jejak dan Musim

Malam ini aku tak banyak bercerita
Tiba-tiba saja sephia datang menyergap
Terekam jejak-jejak semu yang kemarin
Tersapu angin,
Terkubur bersama daun-daun gugur

Dalam perasaan yang tak tergambar, hati bertanya-tanya
"Apa badai telah berlalu?"
"Sungguh telah berlalu?"

. . .

Warna-warni musim tidak pernah sama
Sebentar jingga. sebentar abu-abu
Tapi daun yang gugur tidak pernah mengenal musim
Ia terus gugur melangkahi jejak-jejak, bahkan pada kaki yang berpijak
terserak di kubang hingga diujung jalan bersimpang
Terus berjatuhan, melayang terhempas angin
dijatuhi derai malam,
hujan!

Lalu tiba-tiba saja rasa menjadi begitu lapang

. . .

Ku sadari,
badai belum berhenti
Tidak, sampai pada suatu waktu Allah mekarkan bunga-bunga di jejak-jejaknya
Sampai pada suatu waktu Allah tautkan doamu doaku di Arasy-Nya
Allah yang simpangkan jalanmu menujuku
di musim yang baik,
pada waktunya nanti..
Jika bukan malam ini, mungkin besok subuh!

Postingan Populer