Bab II Jilid Baru "Pernikahan" - Kisah Zaitun dan Zam-zam
"Ya Rabb, bila Engkau menghendaki bagi hamba untuk jatuh cinta,
labuhkanlah segala penantian ini pada ia yang mencintai-Mu"
Sudah lama tak ku ceritakan tentangmu
Sampai aku harus buka-buka lagi tulisan lamaku
sampai di mana ku ceritakan tentangmu?
ahya, "Kisah (Zaitun) II"
saat-saat kita saling melepaskan
saat-saat kita saling membuang harapan
saat-saat yang berlalu biasa saja
seolah-olah tidak terjadi apa-apa
dan sudah, begitu saja
16 Desember 2018
Zaitun tidak lagi datang sendiri
Ia bersanding dengan sebotol besar zam-zam dan beberapa jenis kurma juga tin
Kamu sendiri yang bawa, beneran ke rumah
Ya, Andes Susilo
Teman sekelas yang paling gak pernah nyapa diantara teman lain
Yang tidak begitu ku kenal karakter dan sikapmu,
kamu orang mana, gaya bicaramu seperti apa karena memang rasanya tidak pernah ngobrol
Yang ku ingat dari kamu dulu, yaa gengmu yang 'bandel' itu, selain itu yang ku tau dari kamu ya kamu pintar!
Dan setelah bertahun-tahun setelah satu kelas yang entah itu akhirnya kita bertemu lagi untuk pertama kali dalam suasana yang canggung
Ya, 16 Desember 2018 yang canggung!
Setelah sebelumnya tiba-tiba kamu wa (14/12),
"Assalamu'alaikum Esa, kira-kira kapan ada waktu dan saya bisa berziarah kerumah?"
Aku sebenernya udah tau kamu pulang sejak beberapa hari lalu dari storymu, tapi ku fikir, yahsudah,, aku juga tidak berharap
Dalam pertemuan pertama itu, kamu terlihat begitu rapi dan super wangi.
Terus terang buatku pangling karena dulu kamu tidak memiliki raut wajah seperti ini.
Jauh lebih pendiam dengan pembawaan yang tenang
Kami hanya ngobrol ringan, lebih banyak diam, bahkan tidak ada pembicaran jelas ke arah persiapan pertunangan atau pernikahan dan sebagainya.
22 Desember 2018
Kita bertemu sebagai teman di kondangan teman.
Aku dan teman-teman yang lain sudah di lokasi, tiba-tiba Bangga bilang, "Lihat ni Andes lagi ke sini nyepeda", katanya sambil nunjukin video yang kamu kirim via wa kepadanya.
Dan benar saja, kamu datang naik sepeda beberapa menit kemudian.
Waktu itu kamu duduk di sebelahku tapi di meja yang berbeda. Ngobrol santai bareng kawan-kawan lainnya yang makin banyak berdatangan. Teman-teman tidak ada yang tahu seorangpun bahwa kamu ke rumahku tgl 16 kemarin, tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi, dan apa yang kamu rencanakan. Kamu asik di mejamu, aku pun di mejaku.
Sesekali bercanda bareng juga antar meja bersama teman-teman lain. Melempar pandangan dan tertawa waktu teman-teman saling bertanya,
"Kamu kapan nikahnya?"
Bahkan masing-masing dari kita memiliki jawaban yang berbeda
"Akhir 2019, ngabisin kontrak kerja di Saudi" Katamu
Tapi memang Allah Maha Mengurus Makhluk, bahkan mulai dari hal kecil, urusan remeh temeh. Yang buat ku terkejut, tukang tenda pas mau pasang bilang, "mbak, maaf ini karena dadakan jadi tidak bisa milih warna adanya warna ini" kata mas-mas itu sambil nunjuk tenda warna dark brown dan cream
Maasyaa Allah,, Alhamdulillah.. gak papa banget. Itu warna kesukaan saya! Sampai pada detail-detail seperti lampion, bintang dan sulur-sulur penghias tenda begitu serasi dengan dekor panggung yang rustic dan natural tanpa banyak warna mencolok.
Sungguh kesukaan saya!
Maasyaa Allah
Urusan tenda dan dekor hanya satu dari sekian hal menakjubkan lain yang terjadi selama 10 hari persiapan pernikahan. Dan semua itu datang dari Allah. Maasyaa Allah. 10 hari yang dipenuhi dengan banyak bismillah dan dzikir, memohon perlindungan, memohon petunjuk, memohon kelancaran, dan segalanya. Lalu, segala sesuatu mengalir begitu saja..
Bukan berarti tidak ada masalah tapi bisa terlewati dengan mudah. Seperti misalnya berkas yang kurang, atau kerabat yang ga keburu dikabari saking mepetnya.
Halangan jelas ada, tapi justru itu tanda cinta dari-Nya untuk semakin menguatkan, dan setiap hari Allah memberiku keyakinan bahwa ini adalah keputusan yang benar. Menikah denganmu sekarang adalah keputusan yang tepat
H-2, 3 Januari 2019
Keyakinan itu sebenernya soal sederhana
sebagaimana cahaya yang Allah pancarkan pada siapa-siapa yang Dia kehendaki
Keyakinan itu soal sederhana saja
bisa datang dari mana-mana
seperti perkataan teman yang bilang
"Esa, Allah kasih waktu sekarang karena Allah tau Esa udah siap"
Dan hari itu akhirnya tiba
Kisah Zaitun yang lalu berpadu dengan Zam-zam
Akhirnya mengalun bersama bunga-bunga bermekaran yang seolah memberi jawaban
Atas segala harapan, doa dan kegelisahan
bahwa, kamulah yang terbaik dari-Nya dan inilah waktu terbaik-Nya
Siapa yang mengira bahwa di tanggal 22 Desember 2018 itu, aku akan menikah bukan 2 tahun lagi, tapi 2 minggu kemudian.
Maasyaa Allah, la hawla wala quwwata illa billah
"Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik di sisi-Mu, suami yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat"
aamiin
Andes Susilo & Esa Meiana Palupi
28 Rabiul Tsani 1440H
05 Januari 2019
labuhkanlah segala penantian ini pada ia yang mencintai-Mu"
Sudah lama tak ku ceritakan tentangmu
Sampai aku harus buka-buka lagi tulisan lamaku
sampai di mana ku ceritakan tentangmu?
ahya, "Kisah (Zaitun) II"
saat-saat kita saling melepaskan
saat-saat kita saling membuang harapan
saat-saat yang berlalu biasa saja
seolah-olah tidak terjadi apa-apa
dan sudah, begitu saja
16 Desember 2018
Zaitun tidak lagi datang sendiri
Ia bersanding dengan sebotol besar zam-zam dan beberapa jenis kurma juga tin
Kamu sendiri yang bawa, beneran ke rumah
Ya, Andes Susilo
Teman sekelas yang paling gak pernah nyapa diantara teman lain
Yang tidak begitu ku kenal karakter dan sikapmu,
kamu orang mana, gaya bicaramu seperti apa karena memang rasanya tidak pernah ngobrol
Yang ku ingat dari kamu dulu, yaa gengmu yang 'bandel' itu, selain itu yang ku tau dari kamu ya kamu pintar!
Dan setelah bertahun-tahun setelah satu kelas yang entah itu akhirnya kita bertemu lagi untuk pertama kali dalam suasana yang canggung
Ya, 16 Desember 2018 yang canggung!
Setelah sebelumnya tiba-tiba kamu wa (14/12),
"Assalamu'alaikum Esa, kira-kira kapan ada waktu dan saya bisa berziarah kerumah?"
Aku sebenernya udah tau kamu pulang sejak beberapa hari lalu dari storymu, tapi ku fikir, yahsudah,, aku juga tidak berharap
Dalam pertemuan pertama itu, kamu terlihat begitu rapi dan super wangi.
Terus terang buatku pangling karena dulu kamu tidak memiliki raut wajah seperti ini.
Jauh lebih pendiam dengan pembawaan yang tenang
Kami hanya ngobrol ringan, lebih banyak diam, bahkan tidak ada pembicaran jelas ke arah persiapan pertunangan atau pernikahan dan sebagainya.
Terakhir yang ku ingat kamu membicarakan tentang keseriusan lalu bilang, "nanti saya bicarakan dulu dengan ibu"
Tau tidak sebelumnya juga bapak tiba-tiba pulang. Aku bahkan sudah berfikir untuk menunda pertemuan kalo bapak belum pulang. Aku tidak ingin lagi menerima tamu laki-laki bila tidak ada bapak di rumah. Jadwal pulang bapak sebenarnya bulan Januari atau Februari. Tapi beberapa hari sebelum kamu wa bapak juga wa dan ngabarin kalo sudah ada di Bandara Adi Sucipto. Maa Syaa Allah sebuah jalan takdir yang sulit dicerna kan?
22 Desember 2018
Kita bertemu sebagai teman di kondangan teman.
Aku dan teman-teman yang lain sudah di lokasi, tiba-tiba Bangga bilang, "Lihat ni Andes lagi ke sini nyepeda", katanya sambil nunjukin video yang kamu kirim via wa kepadanya.
Dan benar saja, kamu datang naik sepeda beberapa menit kemudian.
Waktu itu kamu duduk di sebelahku tapi di meja yang berbeda. Ngobrol santai bareng kawan-kawan lainnya yang makin banyak berdatangan. Teman-teman tidak ada yang tahu seorangpun bahwa kamu ke rumahku tgl 16 kemarin, tidak ada seorangpun yang tau apa yang terjadi, dan apa yang kamu rencanakan. Kamu asik di mejamu, aku pun di mejaku.
Sesekali bercanda bareng juga antar meja bersama teman-teman lain. Melempar pandangan dan tertawa waktu teman-teman saling bertanya,
"Kamu kapan nikahnya?"
Bahkan masing-masing dari kita memiliki jawaban yang berbeda
"Akhir 2019, ngabisin kontrak kerja di Saudi" Katamu
"2 tahun lagi mungkin, aku pengen nikah umur 26" Jawabku
23 Desember 2018
Kamu datang lagi ke rumah, kali ini ngobrol sama bapak
Pembicaraan yang terus terang membuatku banyak diam, sesekali menahan tangis dengan setumpuk pertanyaan, "apa benar?" "yang benar?" "serius?"
berputar-putar diotakku, tak bisa ku katakan ,, yang benar saja
Malam harinya kamu bilang via wa
20.04 wib , "besok bisa beli cincin sama mamaku?"
20.23 wib "besok orang tua mau kerumah in syaa Allah"
Kau tau saat itu aku sedang dirumah sahabatku untuk bantu mengurus persiapan pernikahannya. Setelah baca wamu, tanpa pikir panjang aku langsung pulang dengan perasaan panik, juga senang, lalu gugup. "Apa yang harus ku lakukan". Sampai di rumah bangunin mama yang udah tidur, langsung telfon bulik dan budeku ngabarin acara lamaran esok hari. Iya, besok! Beberapa jam lagi.
Lalu besoknya semua keluarga heboh!
24 Desember 2018
23 Desember 2018
Kamu datang lagi ke rumah, kali ini ngobrol sama bapak
Pembicaraan yang terus terang membuatku banyak diam, sesekali menahan tangis dengan setumpuk pertanyaan, "apa benar?" "yang benar?" "serius?"
berputar-putar diotakku, tak bisa ku katakan ,, yang benar saja
Malam harinya kamu bilang via wa
20.04 wib , "besok bisa beli cincin sama mamaku?"
20.23 wib "besok orang tua mau kerumah in syaa Allah"
Kau tau saat itu aku sedang dirumah sahabatku untuk bantu mengurus persiapan pernikahannya. Setelah baca wamu, tanpa pikir panjang aku langsung pulang dengan perasaan panik, juga senang, lalu gugup. "Apa yang harus ku lakukan". Sampai di rumah bangunin mama yang udah tidur, langsung telfon bulik dan budeku ngabarin acara lamaran esok hari. Iya, besok! Beberapa jam lagi.
Lalu besoknya semua keluarga heboh!
24 Desember 2018
Kami bertemu di toko emas.
Kamu bersama ibumu, aku bersama bulikku.
Kamu bersama ibumu, aku bersama bulikku.
Sekitar jam 16.00 wib, ba'da ashar keluargamu benar datang. Disusul kamu yang datang belakangan dengan batik itu, batik yang sama kamu pakai sewaktu kondangan beberapa hari lalu.
Sungguh, sebenernya itu momen yang paling ingin ku lupakan. Persiapan yang ambyar, tanpa dekor, tanpa dandan, tanpa kelayakan. Ah!
Meski begitu acara berlangsung khitmad dan penuh haru. Alhamdulillah.
"Insyaa Allah, tanggal 5 Januari 2019 akad" begitu yang disampaikan perwakilan keluargamu. Seketika shocked berat, gak cuma keluarga tapi aku sendiri, juga!
Sungguh, sebenernya itu momen yang paling ingin ku lupakan. Persiapan yang ambyar, tanpa dekor, tanpa dandan, tanpa kelayakan. Ah!
Meski begitu acara berlangsung khitmad dan penuh haru. Alhamdulillah.
"Insyaa Allah, tanggal 5 Januari 2019 akad" begitu yang disampaikan perwakilan keluargamu. Seketika shocked berat, gak cuma keluarga tapi aku sendiri, juga!
Semua keluargaku yang datang menangis saat aku menemui mereka seusai acara.
Eyang-eyangku, bulik, budhe bertanya "kok bisa?", "kamu kapan pacarannya kok eyang gak tau", "kamu kok gak bilang-bilang", "kamu gak papa kan?" Sambil pegang perut dikiranya saya hamil duluan haha
Aku?! Gimana bisa menangis, masih shocked berat
Tapi tetap tak bisa sembunyikan senyum dari wajahku
Alih-alih menunngu jawabanku semuanya justru memelukku dengan erat sembari berurai air mata
Ah, benar-benar!
H-10
Tiada yang berjalan sesuai rencana
Tapi sungguhlah rencana Allah jauh lebih indah dan lebih indah dari rencanaku
Tiada alasan untuk tidak bersyukur
dan masih terus bismillah
10 hari persiapan pernikahan
Menjadi hari-hari yang sulit dilupakan
Mulai dari membuka halaman rumah yang kaya kebon, beres-beres seisi rumah, nata ulang, kumpul keluarga besar, masak besar.
Aku masih kerja bahkan di H-1 sampe diusir-usir sama senior. "Ngapain kamu masih masuk, besok mau nikah!" Senior heran wkwk
Ah, benar-benar!
H-10
Tiada yang berjalan sesuai rencana
Tapi sungguhlah rencana Allah jauh lebih indah dan lebih indah dari rencanaku
Tiada alasan untuk tidak bersyukur
dan masih terus bismillah
10 hari persiapan pernikahan
Menjadi hari-hari yang sulit dilupakan
Mulai dari membuka halaman rumah yang kaya kebon, beres-beres seisi rumah, nata ulang, kumpul keluarga besar, masak besar.
Aku masih kerja bahkan di H-1 sampe diusir-usir sama senior. "Ngapain kamu masih masuk, besok mau nikah!" Senior heran wkwk
Dan sesekali cari-cari info vendor lewat saudara dan teman, juga sesekali ngurusin berkas pernikahan.
Tapi alhamdulillah, ada aja bala bantuan yang datang. Dan semuanya berjalan lancar.
Maasyaa Allah
Tenda dan sound aku percayakan pada Pakde Sarwono "Hangga Organizer"
Tapi alhamdulillah, ada aja bala bantuan yang datang. Dan semuanya berjalan lancar.
Maasyaa Allah
Tenda dan sound aku percayakan pada Pakde Sarwono "Hangga Organizer"
MUA dan dekorasi pengantin aku ikut saran bulik ke "Vita Wedding".
Souvenir ku percayakan pada Anik Okta, sahabat baik di Jogja yang selalu nanyain via wa, "persiapan sampai mana?", "kurang apa?", "aku bantuin" (hiiiks, terharu, sungguh!),
Snack dan tentengan aku percayakan pada "Maryam Snack" jajanan handmade buatan sahabat baik, Era, yang jadi partner wira-wiri Wgn-Pwt buat persiapan pernikahan.
Undangan digital aku percayakan pada Khalila tim: pasangan yang seharusnya aku bantuin nikahnya, Umi dan Seftyan haha sorry gaes, saya duluan.
Juga bantuan-bantuan dari semua saudara, rekan, kerabat, teman2 yang tidak bisa disebut satu persatu dan buat saya terharu.
Berkas-berkas pernikahan baru selesai dihari-hari terakhir
H-6
Aku masih inget dulu Andes pernah bilang
"Hati itu terbolak-balik, hari ini yakin besok ragu, lusa ganti lagi, begitu terus juga bisa. Allah yang Membolak-balikan hati"
Lalu sejak saat itu aku tidak pernah berharap pada siapa-siapa selain-Nya. Ini soal memantapkan saja
Persiapan pernikahan 10 hari
Hari-hari di mana teman-teman dan keluarga lebih banyak heboh
Tapi sungguh aku benar-benar menikmati setiap momen dengan banyak senyum dan bismillah tentu saja
Ada banyak yang bertanya,"apa sudah yakin" "apa gak khawatir?" "apa sudah cinta?"
pertanyaan-pertanyaan yang selalu ku tertawakan karena terus terang tidak tau mau jawab apa haha
Aku hanya percaya pada Allah
yakin bahwa Andes adalah yang terbaik dari Allah
Allah Maha Tahu Yang Terbaik dan Maha Mengurus Makhluk
Maha Mengurus segala hal,
Maka jadilah persiapan itu benar-benar persiapan yang serba pasrah. Aku cuma bilang sama tukang rias (yang alhamdulillah berkenan dengan waktu yang sangat mepet), "Mba, saya gak mau dibuat pangling, saya mau jadi esa aja. Untuk dekor saya mau yang sederhana saja tapi berkesan." Udah, begitu. Apalagi untuk tenda dan lain-lain, aku tidak terlibat sama sekali.
Juga bantuan-bantuan dari semua saudara, rekan, kerabat, teman2 yang tidak bisa disebut satu persatu dan buat saya terharu.
Berkas-berkas pernikahan baru selesai dihari-hari terakhir
H-6
Aku masih inget dulu Andes pernah bilang
"Hati itu terbolak-balik, hari ini yakin besok ragu, lusa ganti lagi, begitu terus juga bisa. Allah yang Membolak-balikan hati"
Lalu sejak saat itu aku tidak pernah berharap pada siapa-siapa selain-Nya. Ini soal memantapkan saja
Persiapan pernikahan 10 hari
Hari-hari di mana teman-teman dan keluarga lebih banyak heboh
Tapi sungguh aku benar-benar menikmati setiap momen dengan banyak senyum dan bismillah tentu saja
Ada banyak yang bertanya,"apa sudah yakin" "apa gak khawatir?" "apa sudah cinta?"
pertanyaan-pertanyaan yang selalu ku tertawakan karena terus terang tidak tau mau jawab apa haha
Aku hanya percaya pada Allah
yakin bahwa Andes adalah yang terbaik dari Allah
Allah Maha Tahu Yang Terbaik dan Maha Mengurus Makhluk
Maha Mengurus segala hal,
Maka jadilah persiapan itu benar-benar persiapan yang serba pasrah. Aku cuma bilang sama tukang rias (yang alhamdulillah berkenan dengan waktu yang sangat mepet), "Mba, saya gak mau dibuat pangling, saya mau jadi esa aja. Untuk dekor saya mau yang sederhana saja tapi berkesan." Udah, begitu. Apalagi untuk tenda dan lain-lain, aku tidak terlibat sama sekali.
Tapi memang Allah Maha Mengurus Makhluk, bahkan mulai dari hal kecil, urusan remeh temeh. Yang buat ku terkejut, tukang tenda pas mau pasang bilang, "mbak, maaf ini karena dadakan jadi tidak bisa milih warna adanya warna ini" kata mas-mas itu sambil nunjuk tenda warna dark brown dan cream
Maasyaa Allah,, Alhamdulillah.. gak papa banget. Itu warna kesukaan saya! Sampai pada detail-detail seperti lampion, bintang dan sulur-sulur penghias tenda begitu serasi dengan dekor panggung yang rustic dan natural tanpa banyak warna mencolok.
Sungguh kesukaan saya!
Maasyaa Allah
Urusan tenda dan dekor hanya satu dari sekian hal menakjubkan lain yang terjadi selama 10 hari persiapan pernikahan. Dan semua itu datang dari Allah. Maasyaa Allah. 10 hari yang dipenuhi dengan banyak bismillah dan dzikir, memohon perlindungan, memohon petunjuk, memohon kelancaran, dan segalanya. Lalu, segala sesuatu mengalir begitu saja..
Bukan berarti tidak ada masalah tapi bisa terlewati dengan mudah. Seperti misalnya berkas yang kurang, atau kerabat yang ga keburu dikabari saking mepetnya.
Halangan jelas ada, tapi justru itu tanda cinta dari-Nya untuk semakin menguatkan, dan setiap hari Allah memberiku keyakinan bahwa ini adalah keputusan yang benar. Menikah denganmu sekarang adalah keputusan yang tepat
H-2, 3 Januari 2019
Keyakinan itu sebenernya soal sederhana
sebagaimana cahaya yang Allah pancarkan pada siapa-siapa yang Dia kehendaki
Keyakinan itu soal sederhana saja
bisa datang dari mana-mana
seperti perkataan teman yang bilang
"Esa, Allah kasih waktu sekarang karena Allah tau Esa udah siap"
Dan hari itu akhirnya tiba
Kisah Zaitun yang lalu berpadu dengan Zam-zam
Akhirnya mengalun bersama bunga-bunga bermekaran yang seolah memberi jawaban
Atas segala harapan, doa dan kegelisahan
bahwa, kamulah yang terbaik dari-Nya dan inilah waktu terbaik-Nya
Siapa yang mengira bahwa di tanggal 22 Desember 2018 itu, aku akan menikah bukan 2 tahun lagi, tapi 2 minggu kemudian.
Maasyaa Allah, la hawla wala quwwata illa billah
"Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik di sisi-Mu, suami yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat"
aamiin
Andes Susilo & Esa Meiana Palupi
28 Rabiul Tsani 1440H
05 Januari 2019