Hari itu Datang

Akhirnya hari itu datang

Setelah melalui 10 hari persiapan yang luar biasa pergolakannya, kayak naik roller coaster 

Semalem dipakein henna tapi failled karena aku guyur air (harusnya ku kletek) but not bad, masih tep bagus dengan hiasan sederhana

Pagi itu bangun jam 3, nyempetin tahajud sebelum akhirnya menyelesaikan khatam (nadzar sebelum menikah). Tinggal beberapa surat lagi. Aku masih asik baca sampai akhirnya MUA datang, Mbak Vita namanya. 

"Mbak aku sambil baca ya" Kataku padanya. Sambil terus baca, mbaknya ngedandanin. Tidak sampai setengah jam, alhamdulillah sampai pada lembar khatam.

Alhamdulillah, benar-benar alhamdulillaaaaah .. Tapi masih belum lega, belum..

Masih harap-harap cemas, semoga mbak Vita masih ingat pesanku dengan banyak ribut saya ngingetin juga, mbak jangan tebel-tebel, mbak jangan menor. Mbak Vita hanya tertawa sambil bilang, "Ya ampuun enggak, mbaa.. Ini biasanya lebih tebel lagi." 

Akhirnya tidak sampai satu jam dandanan selesai, daaaannn.... Ahhh,.

07.00 WIB

Keluar kamar sebagai pengantin

Ah, sejujurnya aku tidak tau apa yang sedang ku rasa
Semua pandangan kearahku
Ketemu Andes depan pintu, aku gak berani lihat.. Sekilas dia menunduk dengan wajah yang tegang

Saat kaki melangkah keluar, ku fikir aku akan banyak menangis, tapi sejauh ini yang aku bisa hanya tersenyum, menahan malu

Malu, iya malu dan masih banyak tersenyum

Perjalanan ke Masjid menjadi perjalanan yang amat berkesan..
Bapak dan mama menggandeng tanganku, banyak tertawa, tersenyum pada orang2, akupun banyak tertawa

Jalan kaki,
Rombongan Andes di belakang rombonganku, aku masih belum berani melihat wajahnya

tapi ketegangannya bisa ku rasakan

Aku?

Sama sekali tidak, atau mungkin belum?
Malah teman-teman yang gemas, tegang sendiri mereka

Di Masjid kami duduk terpisah

Dia segera duduk di depan penghulu

Aku menyingkir bersama sahabat-sahabat terbaik, Anik Okta yang datang jauh-jauh dari Jogja, ada Rahayu, Ana, Cika, lalu Zela yang sengaja pulang dari Jakarta. Iya, mereka yang lebih tegang daripada aku, aku banyak ketawa-ketawa bahkan bercanda 

Sampai terdengar penghulu mulai bicara

Lalu tiba-tiba seketika hening

Kau mulai lafadzkan hapalanmu

QS. Al-Fajr, 30 ayat penuh ,
di saat itu aku mulai merasa ada yang berdesir di dalam hati

perasaan yang sungguh belum pernah ku rasakan sebelumnya
Sulit dijelaskan

Aku yang sebelumnya tertawa seketika terdiam

menunduk

setengah senyum
mataku panas

hampir menangis

suaramu mantap

bacaanmu indah

mahar yang ku minta

maasyaa Allah
Sembari mendengarnya aku berdoa

dan selesai akad tiba,
aku masih belum mengerti perasaanku

Ku dengar kau menangis, bapakku juga,, dan aku baru melihatnya dari video pernikahan

Aku bahkan tidak mengerti, kenapa kau menangis? kenapa? untukku? untuk-Nya?

lantas aku menyadari bahwa kuasa Allah memang sedahsyat itu yang sekaligus juga teramat sederhana, susah dilukiskan

Yang menggiring hati kita untuk cenderung satu sama lain tanpa basa basi

Yang mengarahkan hati kita untuk berkhusnudzon pada rencana Allah
Khusnudzon yang memantapkan hati untuk keyakinan sejauh ini
Yang mengarahkan hatiku dan keluargaku untuk berprasangka baik saat pertama kali kau datang, saat pertama kali keluarga besar bertemu

Yang telah mengiring hatimu untuk menghalalkanku dan menangis setelah seluruh hadirin berkata, "sah"

padahal saat itu aku masih merasa begitu asing
kamu siapa? aku siapa?
Apakah sudah cinta??

maasyaa Allah

La hawla walaa quwwata illa billaah

Satu-satunya momenku menangis adalah saat aku duduk disampingmu setelah tanda tangan berkas pernikahan di meja akad, saat penghulu memberi nasihat-nasihat pernikahan, tentang tanggung jawab seorang istri dan suami serta hak-haknya dan harapan-harapan baik kebanyakan orang.
Terharu. Sungguh sekarang saya sudah menjadi seorang istri, benarkah?!

Aku masih tidak tau apa yang ku rasakan, 

Segalanya berlalu seperti badai yang melanda hati yang sekaligus menyuguhkan tenang yang menyenangkan,
Benar!
Ada perasaan tenang seperti benar-benar semua terjadi atas izin Allah, Allah telah menyiapkan hari ini dan segala sesuatunya, segala hal yang terjadi hari ini adalah karunia-Nya yang semoga Allah berkahi dengan limpahan rahmat
aamiin

Alhamdulillahiladzii bini'matihi tattimusshalihat

Aku masih tidak tau apa yang ku rasakan

Pada momen-momen untuk pertama kalinya kita bersalaman
Kau pegang kepalaku

Momen-momen foto mesra arahan orang dengan buku nikah ditangan 

dalam hati ku bilang, "apaa-apaan ini, aku merasa dikerjai" sewaktu orang-orang mengarahkan gaya begini dan begitu. Tapi padahal aku hanya diminta tatap matanya saja.. Ahh, aku gak bisa! Sampe kesel mereka haha

Pada momen-momen pertama kali kau sentuh

pertama kali kau pandang

pertama kali kau cium keningku

Ah, itu juga dahsyat goncangannya, kaya tersengat listrik dan lalu tiba-tiba dunia berhenti berputar

Pengenn pingsaaann 😂😂 lebay emang

Hari-hari setelah pernikahan masih kaya roller coaster, lebih malah
Alhamdulillah, maasyaa Allah
Hari-hari yang jauh lebih luar biasa lagi
penyesuaian dengan segala momen berdua yang serba pertama
Menyisakan kesan yang begitu mendalam
Boncengan pertama
Pertama ke pasar berdua
Masak bareng
Main bareng
Belanja bareng
Momen-momen pertama saat aku tau kamu senyebelin apa dan serese apa

H+2 masnya follow ig saya, perasaan sudah berteman, maka saya protes
"Maksudnya apa ini? Kamu habis blokir saya"
Lalu beliau jawab "hehe enggak kok, cuma unfollow aja, udah dari lama kok itu, 6 bulan lalu"
Uuugh, kzl,, gmz,
tapi sayangg, nah lho kan

Hari-hari dimana benar-benar memaksimalkan waktu berdua
Bahkan saya gak kerja 7 hari 😅
Kita sempat pergi ke bromo, yang tiba-tiba terlintas begitu saja
"Ayok ke bromo"
Seketika pesan tiket berangkat malam itu juga
Di kereta baru mikir, "gimana caranya kita ke bromo ya?"
😂 benar-benar anak nekat ketemunya aama anak nekat
jodoh memang cerminan diri ya
Alhamdulillah Allah permudah juga perjalanan saat itu
Bermodalkan langkah kaki, gps, grab, dan booking.com, juga bantuan kenalan suami di Malang
Akhirnya kita honeymoon !! 😂

H+7 pernikahan
Masnya terbang lagi ke Saudi Arabia

Aku masih ingat siang hari sebelum kamu berangkat, waktu kita lagi beberes kamar, aku bilang "sepertinya aku sudah cukup cintaa"
Yaaahh,, hari-hari yang begitu menyenangkan dalam jarak jauh kita
Sedemikian jauh
Yang kita rangkul dalam banyak doa
Semoga apa yang sudah kita mulai dapat kita jalani dengan baik sebaik-baiknya sebagai hamba Allah
Semoga apa yang sudah kita mulai dapat berakhir dengan indah seindah berkah cinta-Nya
Aku tidak bisa menemukan kalimat yang dapat mewakili seluruh perasaanku sekarang
Allah Maha Besar untuk segala perasaan yang ada

انا احبك في الله

Banyumas, Januari 2019
...