Betapa Aku Jatuh Cinta
Lalu tiba-tiba saja rasa menjadi begitu lapang
Meniti simpul demi simpul dalam naungan takdir-Nya
Maha Besar Allah, Maha Suci Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Yang dalam kasih-Nya kita bernyawa
Yang dalam kasih-Nya kita merasa
. . .
Kemarin sore tiba-tiba temanku bertanya
"Sa, apa kamu sedang jatuh cinta?"
Oh, Tuhan, tentu saja!
Aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada rumahku dengan segala kehangatan seisinya yang sekaligus gaduh
Pada pagi yang riuh dengan adik-adik yang harus ku bangunkan subuh
Pada malam yang mama selalu ngomel-ngomel pada lemburanku (Bersyukur sekali untuk ini, yang dalam omelannya aku tersenyum jahil, karena ini artinya mama sudah sembuh, sudah banyak ngomel-ngomel" 😁 hihi)
Pada halaman rumah yang kaya rimba
Bunga-bunga anggrek dan sulur-sulur yang menggantung
Mawar-mawar tinggi yang tersengat matahari
Hawa pagi yang terguyur embun
atau pada malam yang dingin menanti hujan
Betapa aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada kerumunan awan yang rukun
Terpaan fajar hangat yang mengantarku berangkat
Pada jendela-jendela kaca ruang kantor
Meja kerja dengan teh tawar yang selalu sedia di sisinya
Pada tumpukan berkas yang kian menggunung
Ddaftar schedule yang bersanding dengan daftar "kelana"
Bahkan pada pena yang hampir tiap hari hilang
Sungguh, aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada sore yang sendu dirudung mendung
Hujan yang mengantarku pulang
Pada ransel yang selalu penuh
Laporan-laporan yang harus ku revisi
Pada guling tempat ku bersandar
Dan buku-buku yang tidak pernah selesai ku baca
Sungguh betapa aku tidak pernah meninggalkan cinta, atau cinta yang tidak pernah meninggalkan aku?
Meniti simpul demi simpul dalam naungan takdir-Nya
Maha Besar Allah, Maha Suci Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Yang dalam kasih-Nya kita bernyawa
Yang dalam kasih-Nya kita merasa
. . .
Kemarin sore tiba-tiba temanku bertanya
"Sa, apa kamu sedang jatuh cinta?"
Oh, Tuhan, tentu saja!
Aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada rumahku dengan segala kehangatan seisinya yang sekaligus gaduh
Pada pagi yang riuh dengan adik-adik yang harus ku bangunkan subuh
Pada malam yang mama selalu ngomel-ngomel pada lemburanku (Bersyukur sekali untuk ini, yang dalam omelannya aku tersenyum jahil, karena ini artinya mama sudah sembuh, sudah banyak ngomel-ngomel" 😁 hihi)
Pada halaman rumah yang kaya rimba
Bunga-bunga anggrek dan sulur-sulur yang menggantung
Mawar-mawar tinggi yang tersengat matahari
Hawa pagi yang terguyur embun
atau pada malam yang dingin menanti hujan
Betapa aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada kerumunan awan yang rukun
Terpaan fajar hangat yang mengantarku berangkat
Pada jendela-jendela kaca ruang kantor
Meja kerja dengan teh tawar yang selalu sedia di sisinya
Pada tumpukan berkas yang kian menggunung
Ddaftar schedule yang bersanding dengan daftar "kelana"
Bahkan pada pena yang hampir tiap hari hilang
Sungguh, aku jatuh cinta hampir setiap hari
Pada sore yang sendu dirudung mendung
Hujan yang mengantarku pulang
Pada ransel yang selalu penuh
Laporan-laporan yang harus ku revisi
Pada guling tempat ku bersandar
Dan buku-buku yang tidak pernah selesai ku baca
Sungguh betapa aku tidak pernah meninggalkan cinta, atau cinta yang tidak pernah meninggalkan aku?
آاحمد ا لله الدي بنعمته تتم الصا لحا ت
"Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala amal shalih sempurna"