Taaruf dan Penyesalan

Aku teringat perkataan teman, 
"Hati-hati taaruf karena ada yang akhirnya menyesal"

Sekilas memang taaruf nampak indah, 
karena tidak ada yang tahu bahwa dibalik itu semua ada perjuangan dalam kepasrahan yang tidak mudah (harus benar-benar bersih dari segala perasaan dan prasangka yang memperdaya)

Tentu saja menerima seseorang yang asing sebagai orang yang paling penting dalam hidup kita adalah proses jatuh bangun
sekaligus istimewa karena ada keberkahan didalamnya (bila kita bertaqwa)
Islam adalah agama yang "mudah" dan "sederhana"
Selalu ada sebab akibat
Setiap muslim senantiasa dihadapkan pada pilihan dan konsekuensi
Begitu pula dengan rasa
Semua perasaan yang muncul dalam ikatan dua insan adalah konsekuensi dari pertautan dua hati, dua pikiran, dua impian, dua kebiasaan, dua latar belakang
Senang, bahagia, haru, sendu, luka, kecewa, marah, air mata, suka dan tidak suka, menyenangkan atau tidak 
adalah bagian dari semua itu

Komitmen sebagai dasar penguat sepertinya tidak sepenuhnya benar, sebab manusia adalah makhluk dinamis
Bahkan kita tidak bisa mengandalkan diri kita sendiri untuk hidup bahagia saja atau merana saja
Tetap ada Dzat yang berkuasa atas itu, 
Dzat Yang Maha Menggenggam Hati

Ya, pengetahuan keimanan itu penting
Lebih penting lagi memiliki keimanan
Kita tidak bisa menentukan pilihan atas dasar perasaan
Lagi-lagi karena kita adalah makhluk dinamis, sering kali lupa dan keliru dalam menilai segala sesuatu
Selagi kita memiliki iman, kita tahu apa yang sebaiknya dilakukan, bagaimana dan untuk apa dijalani, sampai balasan dari setiap perbuatan
karena dalam islam segala sesuatu sudah ada tuntunan dan pedoman
Tiada yang sia-sia kala kita melibatkan Allah dalam setiap urusan
Pun soal taaruf yang akhirnya hanya menjadi penyesalan bagi sebagian orang
Bisa jadi karena tidak paham betul, tidak benar-benar mengerti syarat dan rukun-rukun
Atau ada yang salah dengan niat

Taaruf bukanlah main-main oleh sepermainan
Harus dibimbing dan diawasi oleh ahli ilmu yang berpengalaman dan dilakukan dengan hati yang bersih, kemantapan serta keyakinan penuh kepada Allah 100% melalui ibadah-ibadah wajib dan sunnah

Lantas, apakah doa di sepertiga malam dan ibadah-ibadah itu berakhir ketika taaruf selesai? 
Berakhir saat sudah menemukan yang kau cari atau sudah mendapatkan yang kau mau?
Tidak! Sungguh, tidak!
Semua ibadah itu terus dilakukan untuk mempertahankan "kewarasan" , mengupayakan kejernihan hati pikiran dalam menjalani dan menjaga setiap pilihan
Berdoalah agar Allah senantiasa menjauhkanmu dari segala penyakit hati
Tentu juga kau harus menundukan pandangan!
Perbaiki dan luruskan niat!

Sungguh, orang yang memulai perkara ilahiah dengan niat yang hina (nafsu dan dunia) adalah orang yang mendzalimi dirinya sendiri

Suatu waktu bila kau jatuh karena pilihan-pilihanmu hingga dirundung penyesalan, bisa jadi bukan karena pilihanmu yang salah atau siapa-siapa yang salah, kau saja yang kurang bersyukur
Ingatlah semangat ketika pertama kali kau memulai
Karena jodoh adalah cerminan diri, ia akan saling mengikuti

Kembali kepada niat! Perbaiki, luruskan!!
Lillahita'ala
Berharap ridha-Nya kah atau berharap padanya kah?
Kau tau kan berharap kepada manusia sama saja kau mengandalkan orang lain untuk membuatmu bahagia
Itu artinya kebodohan yang terencana dan kesakitan yang disengaja

Dia-lah yang membuat tertawa dan menangis - QS. An-Najm: 43

Komentar

Postingan Populer