Mecca dan Impian

Tinggal di Mecca adalah hal yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, iyalah, terlalu ngawang2
Dulu saya memang punya keinginan ke luar negeri, semacam lanjut S2 dengan beasiswa atau nyari sponsor untuk penelitian disambi bekerja

Waktu S1 saya sempat ingin ke Belanda, selain karena ada Mata Kuliah Bahasa Belanda, yg buat saya tertarik adalah gudang arsip negara kita yaa ada di sana, negeri Kincir Angin. Saya terlalu penasaran dengan Neteherland dan Hindia Belanda
Seperti apa kehidupan masa itu?
Bagaimana orang-orang berjuang saat itu?

Lalu saya juga sempat berfikir ke Turki:
sebagai pusat peradaban Islam yang punya pengaruh besar pada perkembangan religi dan ilmu pengetahuan di Eropa bahkan seluruh dunia. Pintu gerbang yang mengantarkan Islam pada peradaban yang lebih luas lagi

Sulit rasanya untuk tidak larut dalam cerita-cerita sejarah tentang peradaban manusia dari masa ke masa
Gak bisa gak kepengen pergi negara lain agar fikiran lebih terbuka untuk melihat kehidupan dan kebudayaan manusia lain di tempat lain
Saya rasa setiap pemuda punya mimpi yang serupa
Namun, tidak seperti yang lain, mimpi saya ini tidak ada yang terealisasi
Usaha hanya berhenti sampai batas nyari-nyari info beasiswa tanpa berkesempatan mendaftarkan diri

Kau tau, semakin dewasa impian kan semakin sederhana
Realita memaksa kita untuk berpikir lebih logis dari sebelumnya
Terlebih ketika mulai belajar mendekati sunnah
Tidak ada lagi keinginan untuk mencapai mimpi-mimpi yang sebelumnya saya pandang keren dalam ukuran dunia
Iya, doa dan harapan menyederhana
"Bila ku diberi kesempatan keluar negeri, maka aku tidak ingin kemana-mana kecuali kota suci-Mu, Ya Rabbku"
Begituu saja

Tapi itu juga masih ngawang2
Sampai akhirnya aku diberi kesempatan untuk datang, benar-benar tinggal di Mecca dengan cara yang luar biasa
Karena tidak sempat terlintas
Tidak terpikir dan bisa dibilang tanpa rencana
Mengalir begitu saja
Maasyaa Allah alhamdulillah
La hawla wala quwwata illa billah
Memang tiada daya dan kekuatan selain Allah

Lalu banyak teman yang bilang tentang betapa inginnya mereka datang
Yaa, siapa yang tidak ingin datang ke tempat suci yang penuh berkah dan dirindukan hampir seluruh umat muslim di seantero dunia bahkan sebelum pernah melihatnya?

Mendapat banyak perhatian dari orang-orang bukan lagi hal yang menyenangkan
Seolah mendapat beban perasaan
Mengetahui harapan dan impian orang lain membuat saya merasa bertanggung jawab
Tapi padahal saya gak bisa bawa orang-orang datang, gaak bisaa
Maka, izinkan saya berkisah saja, bukan untuk menggurui
Hanya mencoba berbagi pengalaman untuk dapat didiskusikan agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang sama

Percayalah, kehadiran saya di kota ini juga berangkat dari mimpi
Semacam harapan kecil seperti yang sudah saya ceritakan
Sederhananya modal pertama yang harus kita punya adalah niat, keinginan
Ada orientasi menuju ke sana
Seperti halnya menikah, kita tidak akan memutuskan pernikahan bila tidak memiliki orientasi untuk menikah
Allah gak bakal ngasih kalo kita gak karep
Tapi impian juga gak akan tercapai bila kita tidak berusaha untuk merealisasikan

Bila diingat, dulu saya sering dengar berita tentang perjuangan haji yang segala rupa, oleh seorang penderes, tukang becak, tukang cari kayu bakar, kuli gendong atau pekerjaan sederhana lain dengan perjuangan yang sama sederhananya, seperti menabung dalam jumlah yang tidak pasti, atau menyisihkan recehan dalam tabung-tabung galon air, ada pula yang belain ikut semacam kuis yg hadiah utamanya hajji/umrah (itu termasuk judi, btw), dan banyak macam lain
dan itu dilakukan dengan konsisten dalam waktu bertahun-tahun
Bertahun-tahun

Menurutku ini adalah orang-orang hebat, sabar, ikhlas, dengan konsisten dan komitmen penuh yang tidak hanya berhenti pada tahap berharap saja, tapi juga aksi, action
How to get the dream! Make a dream come true!

Ya, tidak ada yang tidak mungkin
bila Allah sudah berkehendak
Allah yang kuasa-Nya Maha Segala-segalanya
bila kita mau berusaha Allah pasti tidak akan melewatkan
Bahkan dalam firman-Nya manusia memang diharuskan untuk berusaha merubah keadaan menjadi lebih baik

"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (QS. 13: 11)

Ingatlah bahwa Allah Sang Pemberi Rejeki, dengan terus ikhtiar yang baik, atas izin Allah rejeki akan datang dari tempat yang tidak disangka-sangka
" ... Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar." (QDS. 65: 2)
"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
(QS. 65: 3)

Jadi, sebetulnya setiap orang di dunia memiliki kesempatan yang sama dalam meraih mimpinya
Lihatlah pada orang-orang yang telah berhasil mencapai dan melampauinya
Mereka saja bisa, bahkan dengan cara yang mungkin amat sederhana, tidak pernah kau sangka
Tidak muluk2
Kita saja yang takut melangkah,
Kita saja yang kurang yakin
Atau bisa jadi terlalu berorientasi pada kenikmatan-kenikmatan dunia
Orientasi kita dipenuhi dengan hal-hal duniawi sehingga perihal akhirat juga menjadi sesuatu yang ngawang2 ?!

Di sini, di Masjidil Haram saya banyak bertemu dengan anak-anak muda dari berbagai negara: Pakistan, Turki, Afganistan, Yaman, dll
Iya, anak-anak muda yang mungkin masih usia sekolah
Lalu saya bandingkan dengan negara saya sendiri
Lebih banyak orang tua, sudah sepuh
FYI, Masjidil Haram adalah masjid terbesar di dunia dengan luas entah berapa puluh hektar dan ratusan pintu tersebar di sekelilingnya
Jadi orang-orang keliling di pelataran masjid bisa seharian penuh dan itupun masih kurang sepertinya
Memasuki musim ramadhan dan haji, masjid akan penuh sesak, benar-benar penuh sesak bahkan sampai area luar pelataran
Penjaga memang banyak tapi kendala bahasa dan penuhnya orang-orang yaa tetap saja: gaduh, ricuh, bejubel

Semalam (22 Juli 2019) saya dan suami bertemu dua nenek2 yang sedang bicara dengan polisi lokal, terbata2 dengan banyak gerakan tangan mencoba menjelaskan maksud
Ternyata beliau tersasar dengan keadaan yang sudah sangat lelah, tidak kuat lagi berjalan
Maka demikianlah, datang ke mari di usia senja bukan pilihan yang bijak,
Ibadah di sini bisa jadi tidak maksimal karena kekuatan fisik dan mental sangat diperlukan
Sayangnya di negara kita seolah sudah jadi hal yang lumrah, kalimat "laksanakan ibadah haji bila mampu" yang Allah firmankan dalam QS. 2: semacam dijadikan alibi untuk menunda, menyepelekan, tenang-tenang saja, nanti-nanti aja, karena merasa diri gak mampu
Nah, itu sudah termasuk niat, orientasi yang lemah
Padahal kita semua bisa kalo kita mau
Kita semua punya kesempatan yang sama dan kemampuan yang sama untuk meraihnya, kalo kita mau
Seperti orang biasa dengan pekerjaan biasa yang bisa berangkat haji dengan recehan dalam tabung-tabung galon air,
Maka kita juga bisa dan harusnya orientasi ini sudah ditanamkan sejak kita masih kecil
Jadi, kita bisa berhaji di usia 30 atau 40 atau mungkin bisa lebih muda lagi dengan kondisi fisik dan mental yang insyaa Allah lebih matang
Semua ini tentang orientasi saja dan juga prioritas
Sudah bagus saat ini di pendidikan kanak-kanak ada program manasik haji, tinggal motivasi lingkungan aja nih yang mendukung atau tidak

Ngomong-ngomong soal meraih mimpi
Kadang-kadang manusia suka sombong, gembelangan, tidak sabaran
merasa sudah melakukan segala macam upaya sampai jenuh,
padahal mungkin ketika kita merasa sudah melakukan segalanya, sebenernya itu belum ngapa-ngapain
Allah ingin lebih,, sabarmu, ikhlasmu, amalmu, ikhtiarmu
Karena Allah sayang
Toh, semua itu akan menjadi kebaikan yang kembali lagi padamu bukan untuk siapa-siapa
Luruskan niat dengan keyakinan penuh
Allah Maha Mendengarkan Doa
Allah Maha Terjaga
Allah Maha Segala-galanya
Ingat, bukan saya atau siapa-siapa yang bisa membawamu pada mimpi-mimpimu, tapi dirimu sendiri
Semoga Allah menghendaki
aamiin

Kejarlah ridha Allah
Bila Allah sudah ridha biidznillah, jangankan mimpi-mimpimu di dunia, syurgapun Allah janjikan

Bismillah







Postingan Populer