Bagaimana Yakin?
Masih takjub rasanya kalo diingat
2 kali ketemu sebagai kawan satu kelas (yg tidak saling kenal-bahkan dulu aku lupa kelas berapa)
10 hari sebagai tunangan
1 minggu sebagai suami istri
4 bulan sebagai pasangan LDM, dan sekarang
hampir 3 bulan berdua di negara orang
Sulit dijelaskan
Banyak teman yang bertanya terutama yang belum menikah,
Tentang perjalanaan hijrah, tentang persiapan nikah dan yang paling sering adalah bagaimana bisa langsung yakin?
Terus terang waktu jomblo saya juga sering tanya pada teman2 dekat yang sudah menikah, "apa sih yang membuat kalian memutuskan untuk menikah?"
Bahkan saya tulis di g+ sbelum app tsb dihapus
Bukan soal kepo tapi akhirnya saya menyadari bahwa saya hanya belum yakin saja makanya timbul pertanyaan kenapa sih orang2 menikah, ngapain, buat apa, dsb
merasa belum siap bahkan saya juga sampaikan ke orang tua dan teman2 kalo mereka brisik ngomongin soal pernikahan , "enggak, esa gak mau nikah dulu, gak mau bahas2 dulu, ntar aja 2 taun lagi"
Tapi pada akhirnya ketika bertemu beliau (aka Andes yang sekarang jadi suami) saya tidak menemukan jawaban lain selain "insyaa Allah, yakin" , ketika bapak tanya, "esa bagaimana?"
Tentu ini bukan semata keyakinan yang muncul dari hati saja, tapi juga faktor eksternal seperti keluarga, teman dan situasi kondisi yang mendukung, penuh.
Bahkan ayah saya yang biasanya komentarpun saat itu hanya bilang, "bila datang laki-laki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah"
Langsung menangis dong saya,
Itu kutipan hadits yang juga saya pegang dalam memilih pasangan
Dan sejak saat itu serasa ada kecondongan hati meski masih penuh dengan kemungkinan
Tidak ada pernikahan yang sempurna
Setelah menikah baru saya tau sengeselin apa masnya yang bikin saya sadar kenapa Allah mempertemukan kita saat ini,, mungkin kalo ketemunya dulu kita bakal jadi rival yg gak pernah akur, sekalipun
H+2 setelah pernikahan masnya follow ig saya
Dari situ pula baru tau kalo beliau sudah unfoll saya berbulan-bulan (padahal pertama ketemu juga di ig) dan kontak saya tidak pernah disimpan
Pun setelah menikah nomer saya cuma dikasih nama "ESA" , begitu saja
Sengeselin itu sampai saya bilang, "ini kalo saya tau dr awal, saya blacklist anda ya"
Kalo udah begitu si abang cuma cengengesan, "lhoo yaa kenapa to, kalo jodoh ya jodoh aja, kalo gak ya gak jodoh"
Iya sih, bener uga
Teman2 bertanya, "istikharah gak mbak?"
Ya jelas lah,, bagaimana saya bisa ngomong dan yakin kalo semua ini dari Allah??
Maka itu juga jawaban yang sama yang selalu saya sampaikan bila ada pertanyaan ttg bagaimana dan bagaimana
Istikharahlah, istikharah
Sebenernya bukan cuma soal milih jodoh sih, istikharah itu untuk segala perkara hidup, apapun, bukan juga soal menentukan pilihan tapi memantapkan
Dalam hal jodoh, istikharahlah yg paling penting selain juga harus diimbangi dengan ibadah lain biar lillah
Puasa sunah, dhuha, qiyamullail, baca Al Quran, salawat, sedekah dsb
Bukan apa2 sih, sebenernya rasa sakit dan kecewa yang menuntun saya untuk lebih memproteksi diri dengan berlindung penuh pada Allah
Saya tidak ingin patah lagi maka saya serahkan segenap hati pada-Nya, percaya penuh 100% pada pilihan dan rencana-Nya
Galau, khawatir, dilema, jelas ada
Wajarlah sebagai perempuan yang memang diciptakan dengan kepekaan hati dan dengan segala kebengkokannya ini
Jelas ada,, tapi ya itu tadi berlindung pada Allah dengan banyak berdoa dan keyakinan penuh
Dzikir dan istighfar juga punya andil yang besar dalam hal ini
Praktek yang sungguh sangat sederhana dan bisa kita lakukan kapan aja di mana aja dengan power yang luar biasa efeknya
Pernikahan bagi saya tidak pernah main-main
Mungkin karena dipengaruhi oleh dongeng2 disney dengan ending "Finally, they married and happily ever after"
Maka pernikahan adalah orientasi tertinggi yg saya punya dalam suatu hubungan
Karena tidak main2, maka saya coba memastikan dulu dengan mengenal lebih jauh tentang pasangan
Kacaunya, saya tempuh dg cara yg tidak benar dan tidak patut dicontoh
Iya, Jangan! Nanti tau rasa!
Capek gak sih menjaga hati dan perasaan untuk seseorang yg tidak jelas apa jodoh kita atau bukan, bukan mahram lagi
Padahal yang namanya jodoh ya jodoh aja
Karena datangnya memang dari Allah
Jadi meskipun gak pacaran atau chit chat (khalwat) intens pun sbnernya gak ngaruh kecuali ya capek itu tadi
Atau apalah taaruf lewat hape ? Pacaran islami? Tidak, tidak ada yang seperti itu
Buang-buang waktu ya kan
Bernilai ibadah enggak, dosa iya
Astaghfirulloh
Yaa, sakit hati dan kecewa akan menuntun kita pada kebahagiaan dan prinsip2 yang jauh lebih sederhana dari sebelumnya
Apalagi soal menikah
Hilangkan segala ekspektasi, cobalah untuk lebih realistis
Memang mungkin terkesan terburu2 dengan persiapan yang serba kilat
Bukan untuk dicontoh juga sih sebenernya, tapi hanya coba jelaskan bahwa kita tidak perlu menempuh jalan yang tidak baik (tidak halal) untuk perkara yang amat suci sebangsa pernikahan ini
Kita tidak perlu membangun hubungan yang intens (khalwat) dengan caper atau membuat pengharapan pada seseorang sebelum menikah, lah buat apa nanti kalo udah menikah barulah segala sesuatunya indah
, ibaadah pula
Kita hanya perlu istikharah, bedoa dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan memberi kita yang terbaik
dengan ataupun tanpanya
Maka manfaatkanlah waktu dengan baik bukan untuk membuatnya terkesan atau nungguin dia apalagi
Tapi memperbaiki diri, meningkatkan kualitas iman
Allah tidak akan pernah salah memilih
Jodoh itu cerminan diri, dan juga takdir ikhtiar
maka kita akan dibawa-Nya pada seseorang yang memang satu frekuensi dan pantas untuk kita
Percayalah, tenang sajaa mbloo
kau hanya perlu bersabaar
Tidak ada pernikahan yang sempurna
Nanti kalo sudah menikah pasti ada yang tidak kita suka
Entah perilakunya, entah sudut pandangnya, pola pikirnya, pendapatnya, atau mungkin kebiasaannya yang remeh temeh
I just wanna say,
Persiapkan diri
pernikahan itu bukan soal indah-indah dan wah seperti dalam kisah-kisah fiktif yang baperable
Tidak ada yg sempurna seperti sepasang insan pelakunya
Iya, manusia tidak sempurna
Tapi kau tau?
Saat kita saling menerima kekurangan dan mencoba melengkapinya
Terlebih dalam hal agama
Buat saya, disitulah makna kesempurnaan
Maka bersabarlah,, kau akan dapat seluruh kenikmatan di dunia dengan menikah
hanya jika kau bersabar, menjaga diri dan menundukan pandangan
Kau tau bukan?
Pernikahan itu ibadah
Ya. Memang.
2 kali ketemu sebagai kawan satu kelas (yg tidak saling kenal-bahkan dulu aku lupa kelas berapa)
10 hari sebagai tunangan
1 minggu sebagai suami istri
4 bulan sebagai pasangan LDM, dan sekarang
hampir 3 bulan berdua di negara orang
Sulit dijelaskan
Banyak teman yang bertanya terutama yang belum menikah,
Tentang perjalanaan hijrah, tentang persiapan nikah dan yang paling sering adalah bagaimana bisa langsung yakin?
Terus terang waktu jomblo saya juga sering tanya pada teman2 dekat yang sudah menikah, "apa sih yang membuat kalian memutuskan untuk menikah?"
Bahkan saya tulis di g+ sbelum app tsb dihapus
Bukan soal kepo tapi akhirnya saya menyadari bahwa saya hanya belum yakin saja makanya timbul pertanyaan kenapa sih orang2 menikah, ngapain, buat apa, dsb
merasa belum siap bahkan saya juga sampaikan ke orang tua dan teman2 kalo mereka brisik ngomongin soal pernikahan , "enggak, esa gak mau nikah dulu, gak mau bahas2 dulu, ntar aja 2 taun lagi"
Tapi pada akhirnya ketika bertemu beliau (aka Andes yang sekarang jadi suami) saya tidak menemukan jawaban lain selain "insyaa Allah, yakin" , ketika bapak tanya, "esa bagaimana?"
Tentu ini bukan semata keyakinan yang muncul dari hati saja, tapi juga faktor eksternal seperti keluarga, teman dan situasi kondisi yang mendukung, penuh.
Bahkan ayah saya yang biasanya komentarpun saat itu hanya bilang, "bila datang laki-laki yang engkau ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah"
Langsung menangis dong saya,
Itu kutipan hadits yang juga saya pegang dalam memilih pasangan
Dan sejak saat itu serasa ada kecondongan hati meski masih penuh dengan kemungkinan
Tidak ada pernikahan yang sempurna
Setelah menikah baru saya tau sengeselin apa masnya yang bikin saya sadar kenapa Allah mempertemukan kita saat ini,, mungkin kalo ketemunya dulu kita bakal jadi rival yg gak pernah akur, sekalipun
H+2 setelah pernikahan masnya follow ig saya
Dari situ pula baru tau kalo beliau sudah unfoll saya berbulan-bulan (padahal pertama ketemu juga di ig) dan kontak saya tidak pernah disimpan
Pun setelah menikah nomer saya cuma dikasih nama "ESA" , begitu saja
Sengeselin itu sampai saya bilang, "ini kalo saya tau dr awal, saya blacklist anda ya"
Kalo udah begitu si abang cuma cengengesan, "lhoo yaa kenapa to, kalo jodoh ya jodoh aja, kalo gak ya gak jodoh"
Iya sih, bener uga
Teman2 bertanya, "istikharah gak mbak?"
Ya jelas lah,, bagaimana saya bisa ngomong dan yakin kalo semua ini dari Allah??
Maka itu juga jawaban yang sama yang selalu saya sampaikan bila ada pertanyaan ttg bagaimana dan bagaimana
Istikharahlah, istikharah
Sebenernya bukan cuma soal milih jodoh sih, istikharah itu untuk segala perkara hidup, apapun, bukan juga soal menentukan pilihan tapi memantapkan
Dalam hal jodoh, istikharahlah yg paling penting selain juga harus diimbangi dengan ibadah lain biar lillah
Puasa sunah, dhuha, qiyamullail, baca Al Quran, salawat, sedekah dsb
Bukan apa2 sih, sebenernya rasa sakit dan kecewa yang menuntun saya untuk lebih memproteksi diri dengan berlindung penuh pada Allah
Saya tidak ingin patah lagi maka saya serahkan segenap hati pada-Nya, percaya penuh 100% pada pilihan dan rencana-Nya
Galau, khawatir, dilema, jelas ada
Wajarlah sebagai perempuan yang memang diciptakan dengan kepekaan hati dan dengan segala kebengkokannya ini
Jelas ada,, tapi ya itu tadi berlindung pada Allah dengan banyak berdoa dan keyakinan penuh
Dzikir dan istighfar juga punya andil yang besar dalam hal ini
Praktek yang sungguh sangat sederhana dan bisa kita lakukan kapan aja di mana aja dengan power yang luar biasa efeknya
Pernikahan bagi saya tidak pernah main-main
Mungkin karena dipengaruhi oleh dongeng2 disney dengan ending "Finally, they married and happily ever after"
Maka pernikahan adalah orientasi tertinggi yg saya punya dalam suatu hubungan
Karena tidak main2, maka saya coba memastikan dulu dengan mengenal lebih jauh tentang pasangan
Kacaunya, saya tempuh dg cara yg tidak benar dan tidak patut dicontoh
Iya, Jangan! Nanti tau rasa!
Capek gak sih menjaga hati dan perasaan untuk seseorang yg tidak jelas apa jodoh kita atau bukan, bukan mahram lagi
Padahal yang namanya jodoh ya jodoh aja
Karena datangnya memang dari Allah
Jadi meskipun gak pacaran atau chit chat (khalwat) intens pun sbnernya gak ngaruh kecuali ya capek itu tadi
Atau apalah taaruf lewat hape ? Pacaran islami? Tidak, tidak ada yang seperti itu
Buang-buang waktu ya kan
Bernilai ibadah enggak, dosa iya
Astaghfirulloh
Yaa, sakit hati dan kecewa akan menuntun kita pada kebahagiaan dan prinsip2 yang jauh lebih sederhana dari sebelumnya
Apalagi soal menikah
Hilangkan segala ekspektasi, cobalah untuk lebih realistis
Memang mungkin terkesan terburu2 dengan persiapan yang serba kilat
Bukan untuk dicontoh juga sih sebenernya, tapi hanya coba jelaskan bahwa kita tidak perlu menempuh jalan yang tidak baik (tidak halal) untuk perkara yang amat suci sebangsa pernikahan ini
Kita tidak perlu membangun hubungan yang intens (khalwat) dengan caper atau membuat pengharapan pada seseorang sebelum menikah, lah buat apa nanti kalo udah menikah barulah segala sesuatunya indah
, ibaadah pula
Kita hanya perlu istikharah, bedoa dengan keyakinan penuh bahwa Allah akan memberi kita yang terbaik
dengan ataupun tanpanya
Maka manfaatkanlah waktu dengan baik bukan untuk membuatnya terkesan atau nungguin dia apalagi
Tapi memperbaiki diri, meningkatkan kualitas iman
Allah tidak akan pernah salah memilih
Jodoh itu cerminan diri, dan juga takdir ikhtiar
maka kita akan dibawa-Nya pada seseorang yang memang satu frekuensi dan pantas untuk kita
Percayalah, tenang sajaa mbloo
kau hanya perlu bersabaar
Tidak ada pernikahan yang sempurna
Nanti kalo sudah menikah pasti ada yang tidak kita suka
Entah perilakunya, entah sudut pandangnya, pola pikirnya, pendapatnya, atau mungkin kebiasaannya yang remeh temeh
I just wanna say,
Persiapkan diri
pernikahan itu bukan soal indah-indah dan wah seperti dalam kisah-kisah fiktif yang baperable
Tidak ada yg sempurna seperti sepasang insan pelakunya
Iya, manusia tidak sempurna
Tapi kau tau?
Saat kita saling menerima kekurangan dan mencoba melengkapinya
Terlebih dalam hal agama
Buat saya, disitulah makna kesempurnaan
Maka bersabarlah,, kau akan dapat seluruh kenikmatan di dunia dengan menikah
hanya jika kau bersabar, menjaga diri dan menundukan pandangan
Kau tau bukan?
Pernikahan itu ibadah
Ya. Memang.