Kecenderungan Yang Berbeda
Kenapa Tuhan Menciptakan Kecenderungan yang berbeda-beda dalam diri manusia ?
Dalam hal profesi misalnya,
Dulu saya berfikir, kenapa ada orang yang sudah cukup hanya dengan menjadi tukang semir, atau tukang parkir, atau kenek, tukang becak, dan profesi-profesi lain yang sederhana atau bahkan ada yang lebih senang dirumah, bertani, bahkan anggur-angguran gak ngapa-ngapain ..
Tapi ada juga yang sudah punya jabatan masih ingin yang lebih tinggi lagi, atau sudah dapet apa yang dia mau masih mau yang lain lagi
Rumi bilang, kecenderungan itu seperti buih-buih di lautan
Tuhan menciptakan kecederungan yang berbeda-beda dalam diri manusia agar semesta seimbang,
Bila seluruh manusia di dunia memiliki hasrat dan keinginan pada satu hal saja, bagaimana semesta dapat berjalan ?
bagaimana laut dapat mengombak, dan ombak membuih ??
Itulah kenapa ada ungkapan, "Dunia ini tempat ujian"
Allah berfirman
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).
Segala perkara dalam dunia ini adalah ujian, kebaikan, keburukan, kenikmatan, kesengsaraan, rupa, jiwa, harta, hobi, cita-cita, harapan, kerabat, keluarga,,.
Apakah semua itu membawamu lebih dekat kepada Allah atau malah menjauhkanmu dari-Nya
semua itu ujian ,, dan tergantung bagaimana kamu menyikapi
"Ruh-ruh itu ibarat pasukan yang tersusun, jika saling mengenal mereka bersatu, jika saling mengingkari mereka berpisah"
[HR. Bukhari Muslim]
Dalam hal profesi misalnya,
Dulu saya berfikir, kenapa ada orang yang sudah cukup hanya dengan menjadi tukang semir, atau tukang parkir, atau kenek, tukang becak, dan profesi-profesi lain yang sederhana atau bahkan ada yang lebih senang dirumah, bertani, bahkan anggur-angguran gak ngapa-ngapain ..
Tapi ada juga yang sudah punya jabatan masih ingin yang lebih tinggi lagi, atau sudah dapet apa yang dia mau masih mau yang lain lagi
Rumi bilang, kecenderungan itu seperti buih-buih di lautan
Tuhan menciptakan kecederungan yang berbeda-beda dalam diri manusia agar semesta seimbang,
Bila seluruh manusia di dunia memiliki hasrat dan keinginan pada satu hal saja, bagaimana semesta dapat berjalan ?
bagaimana laut dapat mengombak, dan ombak membuih ??
Itulah kenapa ada ungkapan, "Dunia ini tempat ujian"
Allah berfirman
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan“ (Al-Anbiya’ :35).
Segala perkara dalam dunia ini adalah ujian, kebaikan, keburukan, kenikmatan, kesengsaraan, rupa, jiwa, harta, hobi, cita-cita, harapan, kerabat, keluarga,,.
Apakah semua itu membawamu lebih dekat kepada Allah atau malah menjauhkanmu dari-Nya
semua itu ujian ,, dan tergantung bagaimana kamu menyikapi
"Ruh-ruh itu ibarat pasukan yang tersusun, jika saling mengenal mereka bersatu, jika saling mengingkari mereka berpisah"
[HR. Bukhari Muslim]