Kenapa Tuhan Ciptakan Rasa Sakit? (II)
Tiada yang mengerti
Seolah semua berlalu tanpa jejak pedih
Nampak begitu dekat
Menyentuhmupun aku dapat
Namun rupanya aku tidak memilikimu
Sakit tak terperi
Seolah lebih menyakitkan dari kematian
Adamu bak bayangan
Yang kosong dan hampa
tak berjiwa
Sungguh aku merasa sudah banyak kehilanganmu
Hari demi hari berlalu
Bagai sebuah perpisahan yang tak pernah selesai
Ku fikir badai tlah berhenti
Ku fikir aku kan menjadi kuat
Ku fikir aku kan menjadi hebat
Namun tiap jengkal waktu berganti
Jejak itu kian terasa pedih
menyisahkan tangis yang mendalam
menjadi luka yang tidak pernah sembuh
Entah sampai kapan ini berakhir
Aku hanya ingin lari
Sungguh aku ingin berlari
Meninggalkan segala yang memuakkan
Seperti lebah yang mendengung tak betah
Atau parasit yg selalu tumbuh di dahan yang ia suka
Ingin ku menjadi diriku dalam banyak hal
Namun rupanya aku telah banyak kehilangan pun kehilangan banyak hal dalam diriku sendiri
Sungguh kini seolah denting waktu terasa menusuk telinga
Ingin ku hentikan beberapa detik saja
Aku hanya ingin menghela nafas panjang
Berharap segala kepedihan kan luruh
Berharap segala rasa yang menyesakkan kan terbawa jauh
Berharap segala kepedihan kan mengkristal
dan menjadi keindahan dalam kepahitan yang kelam
#
Tak dapat terungkap seluruh kepedihan jiwa
beserta tanda tanya yang kian besar
KENAPA TUHAN CIPTAKAN RASA SAKIT?
APA YANG HARUS KU LAKUKAN?
Seolah semua berlalu tanpa jejak pedih
Nampak begitu dekat
Menyentuhmupun aku dapat
Namun rupanya aku tidak memilikimu
Sakit tak terperi
Seolah lebih menyakitkan dari kematian
Adamu bak bayangan
Yang kosong dan hampa
tak berjiwa
Sungguh aku merasa sudah banyak kehilanganmu
Hari demi hari berlalu
Bagai sebuah perpisahan yang tak pernah selesai
Ku fikir badai tlah berhenti
Ku fikir aku kan menjadi kuat
Ku fikir aku kan menjadi hebat
Namun tiap jengkal waktu berganti
Jejak itu kian terasa pedih
menyisahkan tangis yang mendalam
menjadi luka yang tidak pernah sembuh
Entah sampai kapan ini berakhir
Aku hanya ingin lari
Sungguh aku ingin berlari
Meninggalkan segala yang memuakkan
Seperti lebah yang mendengung tak betah
Atau parasit yg selalu tumbuh di dahan yang ia suka
Ingin ku menjadi diriku dalam banyak hal
Namun rupanya aku telah banyak kehilangan pun kehilangan banyak hal dalam diriku sendiri
Sungguh kini seolah denting waktu terasa menusuk telinga
Ingin ku hentikan beberapa detik saja
Aku hanya ingin menghela nafas panjang
Berharap segala kepedihan kan luruh
Berharap segala rasa yang menyesakkan kan terbawa jauh
Berharap segala kepedihan kan mengkristal
dan menjadi keindahan dalam kepahitan yang kelam
#
Tak dapat terungkap seluruh kepedihan jiwa
beserta tanda tanya yang kian besar
KENAPA TUHAN CIPTAKAN RASA SAKIT?
APA YANG HARUS KU LAKUKAN?